Buku Pertanian - Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan
Buku Pertanian - Kelembagaan Pertanian dan Perikanan dalam Rangka Ketahanan Pangan | Berbicara tentang revitalisasi model kelembagaan pertanian
dan perikanan di Indonesia, tidak terlepas dari pengaruh ekonomi dan
perdagangan global, karena kelembagaan selalu terkait dengan jaringan pemasaran
komoditi pangan, yang merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia. Nilai-nilai
yang sifatnya universal tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang berada di
ruang atau wilayah tertentu saja, namun hal itu telah merambah masuk pada ranah
privat dan sulit dibendung, karena derasnya arus informasi melalui teknologi
canggih saat ini.
Isu pangan sudah sejak lama menjadi agenda internasional,
dan telah mengarah pada kondisi yang cukup memprihatinkan. Khusus untuk bidang
pertanian, salah satu agenda World Trade Organization (WTO) adalah negosiasi
produk-produk pertanian, yang pada putaran Uruguay, telah melahirkan aturan
atau kebijakan perdagangan dibidang pertanian secara free and fair, pada pasar
domestik dan internasional 1.
Di dalam agenda tersebut terdapat 3 (tiga) isu utama, yakni
pertama, perundingan mengenai akses pasar, kedua, pembahasan mengenai subsidi
ekspor, dan ketiga, perundingan mengenai subsidi domestik. Pelaksanaan
kesepakatan tersebut ternyata sulit dicapai, karena ada kelompok yang ingin
meliberalisasikan pertaniannya yang disebut the Cairns Group dan ada kelompok
yang ingin tetap pada tindakan proteksi pertaniannya2.
Menurut Timotius D. Harsono, sejalan dengan inisyatif
diberlakukannya perdagangan yang bebas batas-batas (barrier), terhadap
perdagangan internasional secara bertahap mulai dikurangi untuk kemudian dihapuskan
pada waktu yang telah disepakati bersama.3
Krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat yang
berlarut-larut, menunjukan bahwa fondasi ekonomi yang kuat, tidak selalu
bertumpu pada ekonomi makro, namun sistem ekonomi mikro, dimana rakyat
khususnya petani dan nelayan, sebagai bagian dari institusi atau kelembagaan
pasar domestik atau lokal, memainkan fungsi dan perannya secara optimal.
Kelembagaan merupakan instrumen penting dan fondasi yang kuat, dalam menghadapi
berbagai dampak
Komentar
Posting Komentar