Buku Pertanian - Gulma dan Pengendaliannya
Buku Pertanian - Gulma dan Pengendaliannya | Buku ini disusun sebagai acuan bagi mahasiswa dalam memahami
bahasan Gulma sebagai salah satu populasi tumbuhan yang ada pada agroekosistem
dan selalu berkompetisi dengan tanaman budidaya sehingga diperlukan cara
pengendalian yang tepat untuk menekan populasinya sehingga tidak merugikan.
Buku ini terdiri dari pendahuluan di dalamnya terdapat sub
bab tentang Pengertian Gulma dan Ilmu Gulma, sifat-sifat karakteristik gulma,
asal usul gulma dan bentuk – bentuk gulma dari tanaman budidaya; Masalah yang
ditimbulkan gulma dan kemungkinan pemanfaatannya terdiri dari sub bab Masalah
Yang Ditimbulkan Gulma, Kemungkinan Pemanfaatannya; Klasifikasi gulma; Biologi
gulma terdiri dari sub bab Botani Gulma Rumput, Teki dan Daun Lebar, Reproduksi
Gulma, Potensi biji gulma, Dormansi dan Perkecambahan, Penyebaran Gulma;
Ekologi gulma; Pengendalian gulma terdiri dari sub bab Pencegahan, Mekanis,
Kultur Teknis, Kultur Teknis, Biologis, Kimiawi dan Terpadu..
Masalah gulma sebenarnya telah ada sejak manusia itu berada
dan melakukan berbagai aktivitas hidupnya, namun masalah gulma ini timbul ke permukaan
pada saat suatu jenis tumbuhan atau kelompok tumbuhan mulai mengganggu
aktivitas manusia itu sendiri, baik dalam hal bercocok tanam, transportasi atau
kepariwisataan. Istilah “gulma” (tumbuhan pengganggu) di kalangan masyarakat
dikenal pula dengan “tumbuhan liar”, “rerumputan liar” atau “jujukutan”.
Pengertian gulma tidak hanya meliputi jenis-jenis (species) rumput saja, akan
tetapi juga termasuk di dalamnya jenis-jenis tumbuhan lainnya (teki dan sebagainya).
Istilah gulma ini mulai dipergunakan dalam kamus Biologi
Indonesia pada tahun 1977, dengan pengertian bahwa “gulma” itu sebagai jenis
tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki. Pada mulanya istilah
“weed” (istilah asing untuk gulma) oleh konperensi pertama Himpunan Ilmu Tumbuhan
Pengganggu Indonesia (HITPI) tahun 1977 (di Bogor) diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dengan “tumbuhan penganggu”. Dalam bahasa-bahasa daerah tidak dikenal
istilah untuk gulma, tapi dikenal isitilah suket (jawa),, jukut (sunda),
rumpai/ rerumputan/rumput rumpai (Sumatra Selatan), sedangkan dalam bahasa-bahasa
asing gulma dikenal dengan “weed” (Inggris), weet/weeda (Belanda), weedt
(Belgia), ts‟ao (harba) atau tza ts‟ao (berbagai harba) dalam bahasa Cina.
Komentar
Posting Komentar